Rabu, 01 November 2017

Strategi Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian difokuskan pada unit terkecil dari suatu modul program. Dilaksanakan dengan menggunakan driver dan stub. Driver adalah suatu program utama yang berfungsi mengirim atau menerima data kasus uji dan mencetak hasil dari modul yang diuji. Stub adalah modul yang menggantikan modul sub-ordinat dari modul yang diuji.

Pengujian integrasi
Pengujian terhadap unit-unit program yang saling berhubungan (terintegrasi) dengan focus pada masalah interfacing. Dapat dilaksanakan secara top-down integration atau bottom-up integration.

Pengujian validasi
Pengujian ini dimulai jika pada tahap integrasi tidak ditemukan kesalahan. Suatu validasi dikatakan sukses jika perangkat lunak berfungsi pada cara yang diharapkan oleh pemakai.

Pengujian sistem
Pengujian yang dilakukan sepenuhnya pada sistem berbasis komputer. Jenis pengujian yang dilakukan pada saat melakukan pengujian sistem, yaitu :

  1. Recovery testing
Pengujian dilakukan dimana sistem diusahakan untuk gagal, kemudian diuji kenormalannya.
b.     Security testing
Dilakukan untuk menguji mekanisme proteksi
c.     Stress testing
Pengujian yang dirancang untuk menghadapkan suatu perangkat lunak kepada situasi yang tidak normal.
d.     Performance testing
Pengujian dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem
Hal-hal yang diujikan selama pengujian :
  • Antarmuka modul
  • Struktur Data Lokal
  • Kondisi Batas
  • Jalur-jalur Bebas
  • Jalur-jalur penanganan kesalahan

Faktor Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian pada tahapan ini lebih menekankan pada validasi terhadap kebutuhan perangkat lunak, untuk menjamin bahwa kebutuhan telah dispesifikasikan dengan benar. Tujuan pengujian pada tahap ini adalah untuk mendapatkan kebutuhan yang layak dan untuk memastikan apakah kebutuhan tersebut sudah dirumuskan dengan baik. Faktor-faktor pengujian yang dilakukan meliputi :
  • Kebutuhan yang berkaitan dengan metodelogi
  • Pendefinisian spesifikasi fungsional
  • Penentuan spesifikasi kegunaan
  • Penentuan kebutuhan portabilitas
  • Pendefinisian antar muka sistem.
Pengujian Tahapan Desain
Pengujian pada tahapan ini bertujuan untuk menguji struktur perangkat lunak yang diturunkan dari kebutuhan perangkat, kebutuhan yang bersifat umum dirinci menjadi bentuk yang lebih spesifik. Faktor-faktor pengujian yang dilakukan meliputi :
  • Perancangan yang berkaitan dengan kebutuhan
  • Kesesuaian perancangan dengan metodologi dan teori.
  • Portabilitas rancangan
  • Perancangan yang dirawat
  • Kebenaran rancangan berkaitan dengan fungsi dan aliran data.
  • Kelengkapan perancangan antar muka.
Pengujian Tahapan Implementasi
Merupakan pengujian unit-unit yang dibuat sebelum diintegrasikan mejadi aplikasi secara keseluruhan. Faktor-faktor pengujian tahap implementasi meliputi :
  • Kendali integritas data
  • Kebenaran program
  • kemudahan pemakaian
  • Sifat coupling
  • Pengembangan prosedur operasi.
Pengujian Tahapan Pengujian
Pengujian pada tahapan ini dilakukan untuk menilai apakah spesifikasi program telah ditulis menjadi instruksi-instruksi yang dapat dijalankan pada mesin/komputer. Selain itu, juga untuk menilai apakah instruksi yang ditulis tersebut telah sesuai dengan spesifikasi program. Faktor-faktor pengujian tahap ini meliputi :

  • Pengujian fungsional
  • Dukungan manual
  • Kemudahan operasi

Teknik Pengujian Perangkat Lunak

  1. Pengujian White Box
Pengujian white box adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.
Penggunaan metode pengujian white box dilakukan untuk :
  • Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen suatu modul digunakan minimal satu kali
  • Menggunakan semua keputusan logis untuk semua kondisi true atau false
  • Mengeksekusi semua perulangan pada batasan nilai dan operasional pada setiap kondisi.
  • Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitas jalur keputusan.

Persyaratan dalam menjalankan strategi White Box Testing:
  • Mendefinisikan semua alur logika
  • Membangun kasus untuk digunakan dalam pengujian
  • Mengevaluasi semua hasil pengujian
  • Melakukan pengujian secara menyeluruh

  1. Pengujian Black Box
Pengujian black box adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian white-box).
Berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Disebut juga pengujian behavioral atau pengujian partisi. Pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box berusaha menemukan :
  • Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
  • Kesalahan interface
  • Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
  • Kesalahan kinerja
  • Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
  • Kesalahan performansi
  • Kesalahan inisialisasi dan tujuan akhir
Dengan mengaplikasikan teknik black box, maka kita menarik serangkaian test case yang memenuhi kriteria berikut :
  • Test case yang mengurangi, dengan harga lebih dari satu, jumlah test case tambahan yang harus  didesain untuk mencapai pengujian yang dapat dipertanggungjawabkan.
  • Test case yang member tahu kita sesuatu mengenai kehadiran atau ketidakhadiran kelas kesalahan, daripada member tahu kesalahan yang berhubungan hanya dengan pengujian spesifik.

  1. Grey Box Testing
Grey Box Testing adalah sebuah metodologi kombinasi dari Black Box dan White Box Testing, menguji software berdasarkan spesifikasi tetapi menggunakan cara kerja dari dalam. Grey Box dapat di gunakan dengan baik dalam software testing.
Teknik yang ada ada Grey Box Testing :
  • Matrix Testing: menyatakan laporan atau status proyek
  • Regression testing: menyatakan status apakah terjadi perubahan pada kasus uji yang baru dibuat.
  • Pattern Testing: memverifikasi aplikasi yang baik untuk desain atau arsitektur dan pola.
  • Orthogonal array testing: digunakan sebagai bagian dari semua kemungkinan kombinasi.

SDLC

SDLC merupakan singkatan dari Systems Development Life Cycle, dalam Bahasa Indonesia Siklus Hidup Pengembangan Sistem. SDLC mempunyai pengertian proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak yang terdiri dari beberapa tahapan-tahapan yang sangat penting dalam keberadaan perangkat lunak yang dilihat dari segi pengembangannya.
Berikut adalah tahapan-tahapan SDLC:
  1. Analisis Sistem
Tahapan analisis sistem merupaka tahap yang pertama. Analisis sistem merupakan tahapan dimana menganalisis sistem yang sudah ada bagaimana nanatinya sebuah sistem akan berjalan.
  1. Analisa Kebutuhan
Pada tahap kedua adalah analisa kebutuhan, seluruh hasil analisis yang dilakukan pada tahap pertama akan dikaji lebih mendalam untuk mendapatkan spesifikasi yang dibutuhkan dalam pengembangan sebuah sistem.
  1. Perancangan Sistem
    Tahap perancangan sistem merupakan tahap dimana seluruh hasil analisa dan juga hasil pembahasan mengenai spesifikasi sistem diterapkan menjadi sebuah rancangan atau cetak biru dari sebuah sistem.



  1. Pengembangan Sistem
    Tahapan pengembangan sistem merupakan tahapan dimana rancangan atau cetak biru sistem ini mulai dikerjakan dan dibuat atau diimplementasikan menjadi sebuah sistem yang utuh, dan dapat digunakan.
  1. Pengujian Sistem
    Pada tahap pengujian sistem ada banyak hal yang harus diperhitungkan, mulai dari kemudahan penggunaan sistem, hingga pencapaian tujuan dari sistem yang sudah disusun sejak perancangan sistem
  1. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem
    Tahap ini bisa dibilang sebagai tahapan final atau tahapan akhir dari satu buah siklus SDLC. Tahapan ini merupakan tahapan dimana sebuah sistem sudah selesai dibuat, sudah diujicoba, dan dapat bekerja dengan baik dan juga optimal. Ketika tahapan sebelumnya sudah berhasil dilewati, maka ini lah saatnya sostem tersebut mulai diimplementasikan dan digunakan secara real oleh user yang membutuhkan.

ACL Versi 6.5

Akses Data dan Download
ACL dapat bekerja menggunakan database relasional modern , disamping tentu saja menggunakan sistem penyimpanan data secara tradisional. Pada sistem legacy, dimana untuk membuat dan memproses data tanpa menggunakan program, sedangkan ACL memiliki kemampuan untuk mengakses data.
ACL dapat mengakses data dalam berbagai macam format dan pada berbagai macam tipe media penyimpanan. ACL mampu menguji output atas suatu aplikasi dimana data yang digunakan kurang meyakinkan, atau mungkin aplikasi tersebut tidak berjalan dengan benar
ACL for Windows ini dapat digunakan untuk keperluan View, Explore, dan menganalisa seluruh data serta membuat laporan atas hasil-hasilnya.

Langkah-Langkah Memperoleh FIle Data
Langkah dalam memperoleh file data untuk dianalisa adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi sumber file data
File data yang tersimpan pada komputer mini atau mainframe, harus di download terlebih dahulu sehingga bisa diakses oleh komputer PC. Metode umum yang sering digunakan untuk keperluan tersebut adalah dengan menghubungkan komputer PC atau LAN (Local Area Network) ke mainframe, dengan menggunakan terminal emulation, tape atau cartridges.
Kebanyakan produsen komputer mini dan mainframe menawarkan sarana untuk menghubungkan sebuah PC ke produk mereka, sehingga memungkinkan dilakukan transfer file data. Data tidak perlu dirubah ke format ASCII untuk keperluan download ini, karena ACL compatible dengan sebagian besar tipe data dan seharusnya mampu membaca data apapun. Sebelumnya harus dipastikan bahwa user ACL memiliki harddisk space yang cukup di PC untuk menyimpan file yang akan didownload. Dalam beberapa kasus, diperlukan jumlah space tertentu.
3.      Bekerjasama dengan departemen sistem informasi
Pada saat melakukan download file data dari komputer mini atau mainframe, sebelumnya harus dilakukan perencanaan untuk mengidentifikasi dimana data tersimpan dan dalam format apa. Langkah pertama adalah berbicara langsung dengan departemen komputer di perusahaan dan meminta layout file atas suatu sistem, misalnya : definisi record, data dictionaries, schemas, dan lain-lain yang pasti berisi daftar field pada suatu file.
Langkah berikutnya adalah melakukan review atas data (dengan atau tanpa layout file) untuk memastikan seluruh field berada pada suatu sistem. Hal ini bisa dilakukan dengan menguji data yang tersedia ke layar monitor atau dicetak terlebih dahulu. Seringkali suatu sistem memiliki field tertentu, tapi pada kenyataannya, field tersebut sebenarnya tidak digunakan. Juga sering terdapat beberapa kode dan konvensi yang harus dipahami oleh user ACL.
3. Mempersiapkan File Data
Sebelum melakukan download atas data, perlu dipersiapkan dulu datanya. Jika seluruh data ada pada file tertentu dan mempunyai format tertentu yang dapat dibaca langsung oleh ACL, maka transfer bisa langsung dilakukan dalam bentuk native state ke PC. Mungkin tidak perlu mentransfer seluruh data untuk file yang berukuran besar. Sebaiknya minta bantuan dari pihak departemen komputer untuk memberikan copy flat file atas suatu database. File output report dalam bentuk elektronik bisa diakses oleh ACL, karena hampir semua software komputer mampu menghasilkan laporan (report). ACL mampu membaca informasi yang disimpan dalam bentuk laporan tercetak. Aplikasi ini sangat berguna ketika anda ingin mengakses data yang tersimpan dalam format database yang rumit.
Langkah pertama dalam memproses laporan sebagai data adalah dengan cara melakukan capture informasi ke dalam disket. Dalam kebanyakan lingkungan komputer mini dan mainframe , hal tersebut bisa langsung dilakukan, karena umumnya file akan di-spooled sebelum dicetak. Anda tidak perlu mencetak file terlebih dahulu, cukup copy spool file nya sebelum dihapus oleh sistem. Jika perlu men-download spooled report file, sekali lagi tanyakan kepada departemen komputer untuk meng-copy kan file yang diperlukan ke disket, untuk selanjutnya dilakukan download atas file tersebut.
4. Mendownload file data ke PC, server jaringan, atau tape
Ketika men-download data dari komputer mini atau mainframe melalui terminal emulation, PC akan meng-emulasi sebuah terminal pada komputer mainframe atau mini melalui softwareuntuk terminal emulation. Paket program seperti IBM’s Personal Communications dan PC3270, PCSupport/400, IRMA dan Rumba menyediakan perangkat terminal emulation untuk PC. Beberapa software dalam melakukan download akan mencoba mengkonversi data dari komputer mini atau mainframe, seperti EBCDIC ke salah satu yang digunakan pada PC, misalnya ASCII. Sedangkan paket lainnya sering mengasumsikan seluruh data sebagai text dan konsekuensinya beberapa angka akan rusak. Dalam kasus ini, download yang terbaik dilakukan adalah tanpa convertion options (biasanya disebut binary transfers).
Tipe file data yang bisa di baca oleh ACL
ACL mampu membaca tipe file data berikut :
1. Flat sequential
Flat sequential file data berisi baris atas consecutive data, yang diatur satu persatu setelah yang lainnya. Sama dengan baris atas informasi yang dibagi menjadi bagian-bagian seperti pada buku telepon, flat sequential file memiliki baris data,yang dibagi menjadi beberapa field. Misalnya, satu field bernama nama akhir, dan field lain bernama nama awal, dan lain-lain.
2. Dbase
ACL secara otomatis dapat mendeteksi, menganalisa dan kemudian membuat suatu format dBASE file. Hal ini berlaku juga untuk dBASE file yang dibuat dengan DBASE compatible products, semacam FoxPro, Visual FoxPro, dan Clipper.
Catatan : ACL tidak mampu membaca associated file, semacam Index atau file Memo.
Ketika dBASE file dibuka, ACL menampilkan pesan “File is likely a dBASE file. Create fields now?” Click [OK] untuk membuat input file definition. ACL akan memberitahukan bahwa field definition sudah dibuat secara otomatis. Data selanjutnya bisa diproses seperti file yang lainnya.
3. Text
File data berupa text berisi hanya karakter yang bisa dicetak, semacam huruf dari a sampai z, angka 1 sampai 9 dan punctuation (sebagian besar tombol pada keyboard). Text file bisa/tidak berupa print file.
4. Delimited
Kebanyakan file data berisi field yang tidak memiliki posisi tetap dalam sebuah record. File yang setiap fieldnya dipisahkan dengan yang lain dengan karakter pemisah field disebut delimited files. ACL mendeteksi dan kemudian meminta user untuk mengkonversi delimited file tersebut.
5. Print Files
Print file adalah text file dalam bentuk laporan tercetak. Format ini mungkin berisi baris non-data semacam header, subheader, baris kosong, dan baris total dimana ACL mampu mem-filter pada saat membaca print file.
6. ODBC
ODBC adalah singkatan dari “Open Database Connectivity”, merupakan sebuah teknologi API (Application Programming Interface) standard yang memungkinkan aplikasi mengakses multiple database dari pihak ketiga. Developer dapat membuat aplikasi “ODBC enabled” (juga dikenal dengan nama aplikasi “ODBC compliant” atau “ODBC Client”). Mereka juga bisa menuliskan “ODBC drivers” untuk sistem manajemen database tertentu (data sources).
Teknologi ODBC memberikan para developer dan user sebuah alat penting untuk mengakses data source yang beraneka ragam. Sebelum ada ODBC, aplikasi harus menggunakan antar muka proprietary khusus atas suatu data source. Aplikasi ini sulit untuk dibuat, sulit dalam pemeliharaan, dan rumit untuk dikembangkan.
ODBC meningkatkan application portability dengan menghilangkan kebutuhan pemanggilan spesifik data source. ODBC memungkinkan aplikasi agar dapat dalam waktu bersamaan dengan mengakses, view, dan modifikasi data dari data sources, tanpa memperhatikan bahwa source tersebut berupa hierarchical object-oriented, ISAM atau plain text.
7. Tape
ACL dengan mudah mengakses dan membaca data dari reel tape atau cartridges. Mengakses suatu file pada tape hampir sama dengan memproses file dengan disk-based file. ACL langsung membaca data yang belum diterjemahkan (jangan gunakan back up copy), dan data akan tetap berada di tape.
ACL dapat membaca data dari hampir semua tipe tape, termasuk ½ inch 9-track tapes, IBM 3480 cartridges, 8mm tape, dan 4mm DAT. Untuk ACL versi PC harus dihubungkan dengan drive tape yang sesuai dengan PC untuk bisa menggunakan metode ini.
1.6 Acl Application Screen
Tampilan acl ketika pertama kali dijalankan.
1.7 Working With Menus
Terdiri 6 menu yang ada pada toolbar pada acl


Sumber: http://3belajarkomputer.blogspot.co.id/2011/09/sekilas-tentang-acl-form-windows-7.html