1.
Pelaksanaan dan Dukungan
Pengembangan
IT pada PT KAI dilihat dari pelaksanaan dan dukungan bagi keberlanjutannya,
ternyata masih dapat ditemukan beberapa kelemahan sebagai berikut :
A. Mengidentifikasi dan mengatur
service levels
Instalasi sistem yang tidak seragam dan belum terintegrasi.
B. Mengatur layanan pihak ke-3
Belum semua instansi membangun system layanan online bagi
masyarakat yang dilayaninya. PT KAI pelayanannya hanya melalui telpon.
C. Mengatur kinerja dan kapasitas
Tidak terdapat standarisasi antara kapasitas dan aktualitas,
potensi dan hasil kerja.
D. Memastikan layanan berkelanjutan
Roadmap yang dibuat hanya dalam jangka waktu pendek (short
time), belum terdapat roadmap jangka menengah dan jangka panjang (long time). Roadmap
jangka pendek tidak intensif, dan tidak terinci, sangat rentan terhadap penyimpangan.
Acuan yang digunakan masih sangat umum sehingga sulit dilaksanakan.
E. Memastikan keamanan system
Belum adanya sistem yang menjamin keamanan data serta
pengelolaan data yang belum optimal. Tanggung jawab terhadap keamanan data dan
transaksi yang tidak jelas, prosedur dan mekanisme pengamanan data yang
minimalis dan sangat rentan terhadap serangan. Tingkat vulnerability sistem masih
relatif tinggi.
F. Identifikasi dan alokasi
biaya/sumber daya
Alokasi anggaran yang tidak tepat sasaran, sangat terbatas. Alokasi
anggaran pada masing-masing tingkat instansi sangat beragam
G. Edukasi dan pelatihan pengguna
Tidak adanya regenersi SDM sehingga SDM yang handal masih
sangat terbatas. Kalaupun ada SDM yang cukup terampil, namun penempatan dan
psosisinya tidak tepat sehingga tidak termanfaatkan kemampuannya secara optimal
serta rendahnya penghargaan terhadap kinerja sumber daya manusia yang terampil.
Meskipun sudah ada usaha untuk mensosialisasikan rencana-rencana , Sosialisasi
dari implementasi masih belum optimal sehingga nilai manfaat dari perkembangan
masih belum dapat dirasakan.
H. Mengatur konfigurasi
Prosentase penggunaan teknologi informasi di masing-masing
instansi yang masih kurang serta tingkat utilitas dari implementasi belum
optimal.
I. Mengatur masalah dan kejadian luar
biasa
ID member masih dalam tahap perencanaan. Belum terdapat
rancangan dalam penanganan kejadian luar biasa termasuk pertanggungjawabannya.
J. Mengatur data
Data antara instansi belum terintegrasi. Sudah menggunakan
data storage yang memadai. Manajemen back up data menggunakan komputerisasi.
K. Mengatur fasilitas
Perencanaan fasilitas dan pemeliharaan sudah dilaksanakan,
namun masih belum optimal begitu juga pemanfaatan dan pemeliharaan fasilitas.
L. Mengatur operasional
Tidak didukung dengan sistem yang jelas. Peraturan yang ada
masih bersifat umum dan multi tafsir.
Kesimpulan
Metode cobit perlu diterapkan pada
PT KAI, hal ini berdasarkan atas kelemahan-kelemahan yang telah diuraikan pada
bagian sebelumnya. Dengan diterapkannya metode cobit diharapkan kinerja PT KAI
dapat lebih baik dan terorganisir sehingga visi dan misi perusahaan dapat
tercapai dan juga dapat memberikan kontribusi bagi pengguna jasa kereta api,
pemegang saham dan pemerintah.
Anggota:
1. Amelia Syafitri
2. Joshua Rizky Hamenda
3. Lauza Illadini
4. Rri Dwi Putri Santi
Kelas: 4KA17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar